Game Membagongkan, Saat Penutupan Tak Terduga Menjadi Kekuatan Utama

Game kini tak ubahnya sebuah film yang memiliki alur cerita. Dimana selalu ada hal tak terduga dan berikut review game dengan ending tidak konvensional.

The Stanley Parable
StanleyParable.com


Dikatakan ending tidak konvensional karena benar-benar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Tak sedikit ada juga yang menyimpang jauh hingga plot twistnya kadang jawaban ada di paling depan.

Dalam dunia industri game yang kian berkembang pesat, banyak pengembang berlomba-lomba menciptakan pengalaman bermain yang mendalam. Baik melalui gameplay, narasi, visual, maupun musik. 

Namun, satu aspek yang terkadang menjadi penentu kesan akhir seorang pemain terhadap sebuah game adalah ending atau akhir cerita. Meskipun sebagian besar game memilih pendekatan konvensional seperti kemenangan protagonis, penyelesaian konflik utama, atau klimaks emosional yang memuaskan.

Namun faktanya ada beberapa judul justru menantang ekspektasi dengan menghadirkan ending yang tidak biasa, bahkan membingungkan hingga terkesan absurd.

1. The Stanley Parable – Ketika Akhir Tidak Pernah Final

"The Stanley Parable" merupakan game eksploratif yang sangat unik. Pemain berperan sebagai Stanley, seorang pegawai kantoran yang tiba-tiba mendapati kantornya kosong tanpa penjelasan.

Sepanjang permainan, narator akan membimbing pemain untuk mencoba menyelesaikan beberapa tantangan. Ending dalam "The Stanley Parable" sangat bergantung pada pilihan pemain. 

Tidak hanya ada satu atau dua akhir, tetapi belasan. Beberapa berakhir membingungkan, absurd, atau bahkan menyesakkan. Game ini meruntuhkan batas antara pemain dan narasi, dan ending-nya menjadi refleksi dari kebebasan dan kendali dalam permainan video itu sendiri.

Ending yang tidak konvensional dalam game ini bukanlah kekurangan, tetapi justru kekuatan utama. Ia mendorong pemain untuk merenungkan makna dari pilihan mereka dan bagaimana narasi dapat dimanipulasi.

2. Inside – Ketika Kata Tak Lagi Diperlukan

"Inside" dari Playdead menjadi salah satu game dengan visual minimalis namun sangat efektif dalam menyampaikan cerita. Sepanjang permainan, pemain mengendalikan seorang anak laki-laki yang berusaha melarikan diri dari dunia dystopia yang mengerikan.

Tanpa satu kata pun dialog, game ini membawa pemain dalam perjalanan yang intens dan penuh teka-teki. Namun, yang paling mengejutkan adalah ending-nya: pemain akhirnya “menyatu” dengan makhluk biologis aneh dan meluncur ke dunia luar. 

Tidak ada penjelasan eksplisit, hanya kebingungan dan rasa tidak nyaman. Ending ini sangat tidak konvensional karena ia tidak memberikan resolusi. 

Tidak jelas apakah ini kemenangan, kekalahan, atau transformasi. Namun, sensasi yang ditinggalkannya begitu kuat sehingga membuat pemain merenung lama setelah kredit bergulir.

3. Braid – Mengurai Narasi Waktu dan Obsesi

"Braid" tampak seperti game puzzle platformer biasa di awal. Pemain memanipulasi waktu untuk menyelesaikan tantangan dan “menyelamatkan putri. ”

Namun, ketika pemain mencapai akhir permainan, semua yang dipahami selama ini dibalikkan. Ending-nya mengungkapkan bahwa karakter utama bukanlah pahlawan, melainkan seseorang yang terobsesi secara berbahaya. 

Ending yang tidak konvensional ini membongkar ulang pengalaman bermain dan menantang narasi heroik yang biasa ditemui dalam game.

4. Spec Ops: The Line – Menabrak Moralitas dalam Game Shooter

Game shooter militer biasanya memposisikan pemain sebagai penyelamat atau pahlawan yang berjuang menyelamatkan dunia. Namun, "Spec Ops: The Line" dengan berani membalikkan paradigma ini.

Pemain berperan sebagai Kapten Walker yang dikirim ke Dubai pasca-bencana untuk mencari tentara yang hilang. Namun, seiring waktu, keputusan-keputusan moral yang dihadapkan kepada pemain semakin kelam. Ending-nya menyuguhkan kenyataan pahit: bahwa semua aksi pemain telah menyebabkan kehancuran, dan mereka bukan penyelamat, melainkan pelaku.

Beberapa pilihan ending yang bisa diambil menambah lapisan naratif yang kuat, tetapi semuanya tidak memberikan akhir bahagia. 

5. Nier: Automata – Ketika Semua Akhir Adalah Awal Baru

"Nier: Automata" menjadi salah satu contoh paling kompleks dari game dengan ending yang tidak konvensional. Game ini memiliki 26 ending (A sampai Z), dan yang menarik, beberapa dari ending tersebut hanyalah lelucon, sementara lainnya membawa perubahan besar dalam narasi.

Ending yang paling menyentuh adalah Ending E, di mana pemain “melawan sistem” untuk menyelamatkan karakter yang telah mereka jalani sebelumnya. Namun, twist sebenarnya datang saat sistem menawarkan untuk menghapus semua data save pemain. 

Satu-satunya cara agar pemain lain di seluruh dunia bisa mendapatkan bantuan saat menghadapi ending yang sama.

Tindakan ini merupakan bentuk pengorbanan digital yang tidak pernah dilakukan game lain sebelumnya. Ending-nya bukan hanya cerita, tetapi juga tindakan nyata yang menghubungkan pemain di seluruh dunia secara emosional.

Posting Komentar untuk "Game Membagongkan, Saat Penutupan Tak Terduga Menjadi Kekuatan Utama"